Cara Cepat Hamil

Cerpen Sedih Oleh Rini

Cerpen Sedih
Cerpen Sedih Oleh Rini
Oleh :Rini

Cerpen Sedih Oleh Rini


Hari Mia terasa hancur ketika dia tahu bahwa jandi adalah adik tirinya sendiri. Hubungannya dengan jandi seolah olah terjatuh dalam jurang yang sangat dalam dan mati untuk selamanya. Waktu tiga tahun yang di jalani bersama jandi seakan tak berarti apa-apa. Hati dan impian nya hancur dan tak bersisa sedikitpun. Mia tak tahu harus berbuat apa dan tak tahu harus berkata apa, dunia kini gelap bagi nya. Berat rasa nya harus mengetahui bahwa jandi adalah saudara tiri nya sendiri.

Seminggu kemudian, mia memutuskan untuk pindah ke semarang untuk memulai hidup baru disana. Sebenarnya keluarga nya berat untuk membiarkan mia seorang diri berada di semarang tapi akhirnya mereka mengizinkan mia mungkin dengan cara seperti itu mia akan lebih baik dan dapat melupakan perasaan nya kepada jandi. Jandi adalah seorang laki-laki yang sangat baik dan bertanggung jawab, dialah satu satunya orang yang dapat membuat mia bahagia dan tersenyum setiap hari.

Sejak kejadian itu jandi berusaha menemui Mia tapi mia tidak mau karena dengan melihat jandi akan menambah kesedihannya. Mia pun tahu apa yang di rasakan jandi sekarang ini tapi apa daya mereka tidak ditakdirkan untuk bersatu. Sesungguhnya Mia ingin sekali memeluk jandi tapi dia takut . Bayangan akan jandi selalu terbayang di benaknya dan kenangan mereka selalu hadir di pikiran mia. Memang sungguh menyiksa keadaan ini bagi mia maupun jandi.

Hari keberangkatan mia pun tiba semua kebutuhan mia telah dipersiapkan tinggal di masukan ke dalam mobil . Ibu dan kakak mia yang mengantar mia ke bandara. Ingin sekali membatalkan kepergian ini tapi mia berpikir mungkin ini jalan yang terbaik untuknya yaitu melupakan semua yang telah terjadi. Ada keinginan mia untuk melihat jandi untuk yang terakhir kali nya, namun keinginan itu mia buang jauh-jauh.
Sampai hari ini mia masih berharap kalau semua yang terjadi padanya adalah sebuah mimpi buruk, tapi ini adalah kenyataan buruk yang harus mia hadapi sekarang. Marah sedih bingung perasaan ini bercampur menjadi satu ,ingin berteriak.

Saat sampainya mia di bandara dan melakukan proses check in mia kembali ke ibu dan kakaknya yang sudah menunggu nya di salah satu bangku di sudut ruangan. Mia menghampiri mereka dan memeluk ibunya yang sudah tua sambil menangis, menumpahkan segala kepedihan yang mendalam ,dan kemudian mia menyerahkan sebuah cicin dan sepucuk surat kepada kakaknya untuk di berikan kepada jandi. Sangat berat hati untuk melakukan ini semua..
Kini mia telah pergi meninggalkan jandi dan semuanya.

Jandi kini hanya bisa menerima semuanya dia pun bingung harus berbuat apa. Ingin memperjuangkan cintanya tapi itu takkan mungkin lagi. Dia pun yakin semua orang tak kan menginginkan semua terjadi seperti ini. Kini dia harus merelakan cinta nya pergi untuk selamanya. Ketika jandi sedang memikirkan semuanya tiba-tiba Santi kakak mia datang menyerahkan sebuah cicin dan surat yang tadi di berikan mia untuknya. Kaget jandi melihat cicin yang diberikan oleh mia dua tahun lalu sekarang ada ditangan nya lagi. Dengan perasaan sedih jandi pun membuka surat dari mia ,Isinya :


“Hi jandi, maaf kalau aku harus pergi tanpa berpamitan dan menemuimu terlebih dahulu. Setelah semua yang terjadi sulit bagiku untuk bertemu denganmu. Aku tahu hati mu pasti sakit dan aku pun merasakan demikian. Aku harus mencoba belajar menerima kenyataan bahwa kamu adalah adik ku, mungkin lucu kedengaran nya tp itu lah kenyataan nya bahwa KAMU ADALAH ADIKKU. Setelah semua yang terjadi aku memutukan untuk pindah dari jakarta mungkin itu yang terbaik bagi kita karena mungkin dengan begitu kita dapat melupakan perasaan kita. Aku mohon lupakan perasaan cinta kita dan anggap saja mia yang dulu sudah mati. Karena yang sekarang ada adalah mia kakak mu bukan kekasih mu. Aku kembalikan cincin mu karena aku tak bisa lagi untuk memakainya . Maaf atas semua yang telah terjadi. Semoga kamu bahagia dan jaga dirimu baik-baik.

MIA

Setahun berlalu mia dan jandi tak berpernah berhubungan lagi baik lewat twitter,facebook maupun telepon. Semua yang telah terjadi adalah jalan yang terbaik.
Mia kini sudah menata hidupnya kembali di semarang dan dia berkerja di salah satu perusahaan ternama di kota tersebut. Mia cukup bahagia hidup disana walaupun sejujurnya sampai saat ini mia msh belum bisa menganggap jandi sebagai adiknya dan mia masih sangat mencintai jandi seperti dulu. Begitu pula dengan jandi walaupun sudah lama sekali tidak bertemu dengan mia ,jandi msh mencintainya . Tapi cinta mereka hanya bisa mereka simpan di hati masing-masing. Sesungguhnya mereka saling merindukan tapi rasa itu mereka kubur dalam-dalam. Kenyataan adalah kenyataan tapi untuk masalah hati memang tidak bisa di bohongi.

Dua bulan setelahnya mia mendengar ibu nya sakit keras dan mengharuskan mia untuk pulang ke jakarta. Mia takut kalau dia kembali ke jakarta dia akan bertemu dengan jandi. Dia takut tak mampu melihat jandi lagi. Sehari setelah kakanya menelepon mia keesokan harinya mia langsung berangkat ke jakarta dengan pesawat paling pagi.
Setiba di jakarta mia langsung menuju rumah sakit tempat ibu nya di rawat dan tanpa disenggaja mia bertemu dengan jandi. Jandi jandi orang yang masih dicintainya. Tapi mia berpaling muka dan tak mau bertemu dengan jandi. Sampai di hadapan ibunya mia mencoba tersenyum dan menganggap tak terjadi apa apa. Seminggu sudah mia di jakarta dan dia hanya mau fokus mengurus ibu nya yang sedang sakit. Mia bingung kenapa jandi ada di rumah sakit hari itu, jandi nampak berbeda dia pucat dan badan nya kurus, apa yang terjadi pada jandi ? itu yang selalu ada di pikiran mia sejak pertemuannya dengan jandi di rumah sakit. Ingin cuek tapi mia benar benar penasaran. Dan setelah dinyatakan sehat oleh dokter ibu mia akhirnya di perbolehkan pulang ke rumah. Sebenarnya mia ingin segera pulang ke semarang tapi ibu nya menginginkan mia agar tetap tinggal lebih lama lagi dan mia pun menurutinya karena mia gak mau ibu nya sakit lagi.

Suatu hari mia pergi jalan ke suatu mall di jakarta dan tanpa senggaja dia bertemu dengan sandi, sandi adalah teman dekat sandi . sandi banyak cerita tentang jandi. Tanpa berbasa basi lagi sandi mengatakan bahwa jandi sangat hancur ketika dia tahu dan kalian adalah saudara tiri dan mia pergi dari jakarta terlebih lagi dia harus menerima kenyataan bahwa jandi terkena leukimia stadium akhir dan mungkin hidupnya tak akan lama lagi.
Mendengar berita itu timbul rasa penyesalan di diri mia karena tega meninggalkan jandi dan membiarkan jandi menghadapi penyakitnya sendirian. Tanpa terasa air mata ini keluar begitu saja dan membasahi pipi mia yang cantik. Tanpa pikir panjang lagi mia langsung pergi menuju rumah jandi, sesampainya di sana rumah itu kosong dan mia memutuskan untuk menunggu jandi di rumahnya. Sudah cukup lama mia menunggu jandi ,rasa gelisah dan khawatir pun telah melandanya. Sejam kemudian tibalah jandi di rumahnya ,betapa terkejutnya dia melihat mia. Antara rasa percaya dan tak percaya jandi bisa melihat mia saat ini ada di hadapannya. Keduannya membisu sejenak dan kemudian mia lansung memeluk jandi secara tiba-tiba, air mata mia pun jatuh dengan deras nya. Jandi hanya bisa terdiam melihat semua ini dan dia hanya bisa tersenyum kecil menerima pelukan mia yang selama ini dia rindukan. Secara bersamaan akhirnya mereka sadar dan mia pun melepaskan pelukan di tubuh jandi. Mereka masuk ke rumah jandi mulai berbicara, mungkin aneh terasa setelah lama tidak berkomunikasi dan setelah adanya status kakak adik diantara mereka. Jandi pun bingung tak tahu hatus memanggil mia dengan sebutan apa. Mata mia masih berkaca kaca betapa berat cobaan yang dia rasakan . maafkan aku jandi mia mulai membuka pembicaraan , jandi hanya tersenyum kecil tanpa berbicara sepatah katapun. Apa aku harus memanggilmu kakak tanya jandi pada mia. Kamu tak perlu memanggilku kakak panggil saja aku mia seperti biasanya tawa mia masih canggung di awal pembicaraan mereka. Mia mulai mencoba menayakan perihal penyakit jandi , awalnya jandi tak mau jujur tapi dia pun tak bisa membohongi mia atas keadaan nya sekarang. Jandi bingung kenapa mia bisa tahu tentang penyakitnya.

Semalaman mia tidak bisa tidur memikirkan keadaan jandi. Rasa bersalah nya pada jandi terus saja menghantui nya . dia terus berpikir dan telah memutuskan untuk menetap di jakarta. Keesokan hari nya mia kembali menemui jandi di rumahnya sesampainya di sana mia mengetuk pintu dan tak ada jawaban sama sekali seolah-olah rumah itu kosong, tapi mia sangat yakin kalau jandi ada di dalam rumahnya. Setelah mengetuk sangat lama dan belum juga ada jawaban mia memutuskan untuk memaksa masuk lewat pintu belakang rumah jandi. Betapa terkejutnya mia melihat jandi jatuh pinsan di lantai kamarnya dengan keadaan banyak darah keluar dari hidungnya secepatnya mia menelepon ambulan dan 15 menit kemudian dibawalah jandi ke rumah sakit. Takut akan kehilangan jandi pun semakin menghantui perasaan , dia tak perduli lagi apakah jandi adik nya atau kekasih nya yang mia mau sekarang dia belum siap untuk kehilangan jandi.

Melihat jandi terbaring lemas di ranjang rumah sakit dengan keadaan seperti itu seakan mengores luka di hati mia. Sakit dan perih sekali rasanya seandainya boleh memilih mia ingin menggantikan posisi jandi sekarang di ranjang itu. Dokter mengatakan kondisi jandi semakin parah dan mereka pun telah menyerah atas kondisi jandi. ya Tuhan apakah tidak ada harapan hidup untuk jandi lagi ? kenapa mau mau mengambilnya dari ku secepat ini ? tanyanya dalam hati . beberapa jam jandi tidak sadarkan diri mia selalu menunggu nya di rumah sakit tak sedetik pun mia mau meninggalkan nya. Hingga malam tiba jandi pun akhirnya siuman dan mia segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi jandi. mia sangat bersyukur karena jandi sudah siuman walaupun kondisinya belum stabil. Terimakasih mia atas semuanya ucapnya pada mia. Untuk apa tanya mia balik tapi jandi hanya tersenyum. Mia memutuskan untuk merawat jandi tak perduli perasaan nya terhadap jandi, tak perduli jandi adik nya atau saudara nya , dia hanya mau merawat jandi sebelum semuanya dia sesali nanti nya.

Semakin hari tubuh jandi semakin lemah sampai-sampai untuk beraktivitas seperti biasa aja dia sudah tidak mampu tapi mia terus berusaha membangkitkan semangat hidup jandi. walaupun mia tahu waktu jandi mungkin tidak akan lama lagi tapi mia hanya ingin membahagiakan jandi disaat terakhir hidupnya. Mia sama sekali tidak perduli akan perasaan nya saat ini , dia tak perduli apakah jandi adik nya atau kekasih nya yang semua dilakukan semata-mata hanya untuk jandi.

Seminggu kemudian jandi masuk ruang ICU, perasaanku sangat takut akan kehilangannya tapi aku harus mencoba untuk ikhlas menerima segala sesuatu yang terburuk sekali pun. Sudah satu jam mia menunggu di ruang tunggu rumah sakit dan dia belum mendapat kabar apa-apa dari dokter ataupun suster yang mengurus jandi. Tiga jam kemudian dokter harris yang merawat jandi selama ini menghampiriku dengan wajah yang pucat. Aku takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada jandi dan apa yang kutakutkan selama ini benar , dokter harris hanya memegang pundakku dan berkata ikhlaskan jandi mia karena kini dia tidak akan merasakan sakitnya lagi, jandi telah berpulang dan telah tenang selamanya. Kabar itu langsung memecahkan tangisku. Jandi telah meninggal apakah itu benar ?? Akhirnya Kau mengambilnya juga Tuhan, aku ikhlas dan jaga dia baik-baik. Terimakasih sudah memberi kesempatan padaku untuk menemaninya di saat terakhirnya.

Tiga hari setelah pemakaman jandi mia kembali ke rumah jandi untuk memberes barang- barangnya yang tertinggal di rumah jandi. rumah itu penuh dengan kenangan , rumah itu kini sunyi tak ada lagi tawa dan canda jandi. Mengenang jandi membuat air mata mia kembali mengalir. Beberapa menit mia di sana ,mia menyempatkan diri untuk ke kamar pribadi nya jandi. mia terduduk diam di ranjang milik jandi, dan tanpa sengaja mia menemukan sepucuk surat yang ternyata sengaja di tulis untuk mia.

“Dear mia,
Saat kamu menemukan surat ini mungkin aku sudah tidak lagi di dunia ini. Terima kasih sudah memberikan kebahagiaan di saat-sat terakhirku. Kamu memang yang terbaik. Maaf sebelumnya karena aku sudah menyembuyikan hal penting yang selama ini membuatmu menderita. Sebenarnya aku bukan anak kandung bapak mu mia, aku hanya anak angkat yang diambil dari panti asuhan karena ibu ku tidak bisa mengandung anak beliau mengidap kanker rahim. Aku tahu kebenaran ini lima bulan setelah kepergianmu ke semarang. Sebenarnya aku ingin langsung memberitahumu kabar ini tapi aku sendiri tidak tahu akan keberadaanmu. Aku mencoba mencari tahu keberadaan mu melalui ibu dan kakak mu tapi hasil nya nihil. Aku tetap berusaha sampai akhirnya aku tahu tetang penyakit leukimia ku ini. Aku tidak mau kamu bersedih makadari itu aku memutuskan mengurungkan niatku untuk menemuimu. Awalnya aku berencana untuk menutup semua ini dari mu mia, sampai kamu datang ke rumahku waktu itu. Jujur aku masih sangat mencintaimu. Aku ingin selalu ada di sisimu untuk menjagamu tapi Tuhan berkehendak lain, Dia menginginkan ku lebih cepat untuk menemui Nya di sana. Jangan bersedih ya sayang karena aku akan tetap hidup di hatimu, tetap tersenyum untukku dan jaga dirimu baik-baik. I love u forever.


JANDI


Membaca surat dari jandi air mata kembali menetes tapi kali ini mia bahagia karena dapat merasakan keikhlasan atas kepergian jandi. Bagi mia jandi tidak mati karena jandi akan tetap hidup di hati mia.
Sekarang mia harus tetap melanjutkan hidup nya bersama keluarganya. Jandi telah menjadi kenangan yang terindah bagi nya.

~ TAMAT ~

=====*****=====
|T|H|A|N|K|'S| |F|O|R| |R|E|A|D|I|N|G|

Itulah Cerpen Sedih Oleh Rini

Profil Penulis

nama : RINI
TTL : Bandar lampung,
alamar sekarangt : BATAM
facebook : DOLPHINE LOVE
email : rini_sagita87@yahoo.co.id

Punya Cerpen Juga Atau Puisi silahkan kirim ke blog ini dengan menuju link Kirim Tulisanku


thumbnail Title: Cerpen Sedih Oleh Rini
Posted by:Togok Emerald
Published :2013-03-11T00:05:00-07:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Cerpen Sedih Oleh Rini
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Cerpen / Cerpen Sedih dengan judul Cerpen Sedih Oleh Rini. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://demit88.blogspot.com/2013/03/cerpen-sedih-oleh-rini.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Demit88 - Senin, 11 Maret 2013

Belum ada komentar untuk "Cerpen Sedih Oleh Rini"

Posting Komentar