Jangan dikira ancaman pemerkosaan hanya dihadapi anak-anak dan perempuan muda. Di Kenya, kaum perempuan usia lanjut pun sering menjadi korban kekerasan seksual. Di Nairobi, ibu kota Kenya, hampir 20 peratus korban pemerkosaan adalah kaum perempuan berusia di atas 60 tahun.
Ancaman itu mendorong sejumlah perempuan lanjut usia di Nairobi berlatih beladiri. Mereka tergabung dalam sebuah kelab beladiri yang digagas Sheila Kariuki, seperti dilaporkan GlobalPost.
"Waktu pertama kali membentuk kelab beladiri untuk nenek, mereka kaget sekali. 'Kami latihan karate? Tidak ah, itu untuk orang muda,'" ucap Kariuki yang mendirikan kelab ini pada 2007.
"Namun, ketika kami sudah duduk bersama dan saya menunjukkan teknik-teknik sederhana untuk membela diri, mereka berlatih dengan antusiasme tinggi. Sekarang, setelah tiga tahun, mereka tetap rajin datang berlatih dan terus belajar," imbuh Kariuki.
Dalam video yang ditampilkan GlobalPost, nampak nenek-nenek itu bergiliran memukul sansak atau menendangnya. Kadang mereka belajar menangkis serangan lawan. Kariuki juga menunjukkan titik-titik mana saja yang boleh menjadi titik lemah penyerang.
Mereka juga berlatih berpasangan. Salah satu berperanan sebagai penyerang, sedangkan pasangannya berusaha melawan.
Usaha Kariuki kini berbuah. Salah seorang muridnya, nenek berusia 70 tahun, menceritakan pengalamannya membela diri ketika diserang sekelompok lelaki.
"Suatu kali, anak-anak muda itu datang ke rumah saya. Seorang di antara mereka memegang gaun saya, tetapi saya terlalu cepat buat mereka. Tangan saya langsung memukul kemaluannya. Ketika dia menjerit, para tetangga mendengar dan datang. Akhirnya mereka lari," kata sang nenek dengan nada bangga.
Rakannya punya pengalaman berbeza. "Sejak dulu saya memang pemberani. Tetapi, sekarang saya makin percaya diri kerana boleh membela diri," ujarnya.
Ancaman itu mendorong sejumlah perempuan lanjut usia di Nairobi berlatih beladiri. Mereka tergabung dalam sebuah kelab beladiri yang digagas Sheila Kariuki, seperti dilaporkan GlobalPost.
"Waktu pertama kali membentuk kelab beladiri untuk nenek, mereka kaget sekali. 'Kami latihan karate? Tidak ah, itu untuk orang muda,'" ucap Kariuki yang mendirikan kelab ini pada 2007.
"Namun, ketika kami sudah duduk bersama dan saya menunjukkan teknik-teknik sederhana untuk membela diri, mereka berlatih dengan antusiasme tinggi. Sekarang, setelah tiga tahun, mereka tetap rajin datang berlatih dan terus belajar," imbuh Kariuki.
Dalam video yang ditampilkan GlobalPost, nampak nenek-nenek itu bergiliran memukul sansak atau menendangnya. Kadang mereka belajar menangkis serangan lawan. Kariuki juga menunjukkan titik-titik mana saja yang boleh menjadi titik lemah penyerang.
Mereka juga berlatih berpasangan. Salah satu berperanan sebagai penyerang, sedangkan pasangannya berusaha melawan.
Usaha Kariuki kini berbuah. Salah seorang muridnya, nenek berusia 70 tahun, menceritakan pengalamannya membela diri ketika diserang sekelompok lelaki.
"Suatu kali, anak-anak muda itu datang ke rumah saya. Seorang di antara mereka memegang gaun saya, tetapi saya terlalu cepat buat mereka. Tangan saya langsung memukul kemaluannya. Ketika dia menjerit, para tetangga mendengar dan datang. Akhirnya mereka lari," kata sang nenek dengan nada bangga.
Rakannya punya pengalaman berbeza. "Sejak dulu saya memang pemberani. Tetapi, sekarang saya makin percaya diri kerana boleh membela diri," ujarnya.
Title: Takut Diperkosa, Para Nenek di Nairobi Belajar Seni Beladiri
Posted by:
Published :2011-05-22T16:25:00-07:00
Takut Diperkosa, Para Nenek di Nairobi Belajar Seni Beladiri
Posted by:
Published :2011-05-22T16:25:00-07:00
Takut Diperkosa, Para Nenek di Nairobi Belajar Seni Beladiri
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Unik
dengan judul Takut Diperkosa, Para Nenek di Nairobi Belajar Seni Beladiri. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://demit88.blogspot.com/2011/05/takut-diperkosa-para-nenek-di-nairobi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Demit88 - Minggu, 22 Mei 2011
Belum ada komentar untuk "Takut Diperkosa, Para Nenek di Nairobi Belajar Seni Beladiri"
Posting Komentar