Kuburan Paus |
Petugas balai riset mendapatkan penjelasan dari masyarakat setempat terkait matinya ikan sepanjang 15 meter tersebut. Proses penguburan mamalia laut terbesar itu sendiri memerlukan waktu yang sangat lama. Pasalnya, selain ukurannya yang besar, proses pemindahan ke darat juga sangat sulit.
Menurut Bambang, kematian paus tersebut bisa disebabkan usia dan sakit. Penyebab sakit bisa karena virus yang menempel ke badan ikan dan bukan karena serangan plankton. Ini karena paus tersebut mati tidak dalam kondisi berkelompok.
"Kematian juga dapat dipengaruhi oleh sedimentasi yang masuk ke laut. Apalagi sedimentasi pada musim penghujan juga meningkat sangat tinggi. Sedimentasi ini dapat memengaruhi kekeruhan air laut dan mengganggu paus yang sedang melakukan migrasi. Karena adanya kekeruhan air laut itulah, paus tersebut berbelok arah dan terdampar di daratan. Oleh karenanya, perlu dibuat sebuah endapan untuk mengurangi faktor kekeruhan air laut," kata Bambang.
Pihak balai riset masih mau mempelajari hal ini terlebih dahulu dengan mengumpulkan sampel air dan lingkungan untuk diteliti. Hasilnya nanti akan jadikan acuan dalam menentukan langkah-langkah jangka pendek dan panjang sehingga nantinya akan muncul langkah penanganan yang terukur. Hewan laut raksasa dikabarkan sering mampir ke perairan Kabupaten Probolinggo, seperti paus dan hiu.
Populasi ikan paus selama ini melakukan migrasi dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia. Namun dalam fenomena ini, paus tersebut berbelok arah dan singgah sementara serta berputar-putar di perairan Kabupaten Probolinggo. Migrasi ikan itu terjadi, lanjut Bambang, karena suhu, arus, dan makanan. Untuk mempermudah pendeteksian populasi ikan paus ini, ada rencana pemasangan tagging di sirip ikan. Dengan demikian, ikan ini akan dapat terpantau dengan satelit.
"Ini unik. Kok bisa paus ini mau belok ke Selat Madura. Namun, keunikan ini bisa dijual ke masyarakat, baik dalam maupun luar, sebagai salah satu daya tarik wisata. Ke depan kami akan membicarakan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk penanganan kejadian ini supaya pemantauan bisa dilakukan secara rutin dan terus-menerus," ungkap Bambang.
Adapun Dedy Isfandi mengungkapkan, kedatangan tim dari Balai Riset dan Observasi Kelautan ini merupakan tindak lanjut dari laporan tertulis mengenai kematian ikan paus yang dikirimkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan beberapa waktu lalu. Kematian paus tersebut perlu mendapatkan penanganan yang serius dari semua pihak.
"Laut diibaratkan tong sampah raksasa. Semua sampah yang dibawa oleh sungai masuk ke laut. Oleh karenanya, saya meminta kepada semua pihak dan masyarakat supaya bersama-sama bisa menjaga dan melestarikan sektor kelautan ini agar semua bisa menikmati hasilnya," ujarnya.
Seusai dari Kecamatan Pajarakan, rombongan tim balai riset berkunjung ke tempat wisata Pantai Bentar di Kecamatan Gending. Kunjungan ini untuk melihat dari dekat keberadaan dari hiu tutul yang kerap muncul di perairan pantai tersebut. Namun, setelah berputar-putar sekitar dua jam di tengah laut, hiu tutul ini tidak juga muncul.
Title: Kuburan Paus Bikin Penasaran
Posted by:
Published :2011-05-05T10:53:00-07:00
Kuburan Paus Bikin Penasaran
Posted by:
Published :2011-05-05T10:53:00-07:00
Kuburan Paus Bikin Penasaran
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori News
dengan judul Kuburan Paus Bikin Penasaran. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://demit88.blogspot.com/2011/05/kuburan-paus-bikin-penasaran.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Demit88 - Kamis, 05 Mei 2011
Belum ada komentar untuk "Kuburan Paus Bikin Penasaran"
Posting Komentar